KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menyambut baik rencana pemberian vaksin Covid-19 bagi anak usia 5-11 tahun. Pemberian vaksin ini akan semakin memperluas cakupan warga negara yang terlindungi dari virus SARS-CoV-2.
Puan menegaskan, DPR siap mengawal proses pemberian emergency use authorization (EUA) vaksin Covid-19 bagi anak usia 5-11 tahun. Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) sedang melakuakn pengkajian lebih lanjut.
“Setelah ditunggu-tunggu, kami bersyukur akhirnya rencana pemberian vaksin untuk anak usia 5-11 tahun mulai berjalan. Ini perkembangan baik karena prinsipnya, setiap warga negara usia berapa pun berhak atas kesehatan, termasuk terlindungi dari Covid-19,” kata Puan dikutip dari covid19.go.id, Sabtu (30/10/2021).
Baca juga: Akademisi Unpad: Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun Masih Uji Klinis
Anak-anak, lanjutnya, harus terlindungi dari ancaman Covid-19. BPOM pun diminta untuk tidak terburu-buru melakukan uji klinis karena prinsip keamanan vaksin harus menjadi prioritas.
Saat ini, ada tiga merek vaksin Covid-19 yang sedang diuji klinis oleh BPOM untuk anak usia 5-11 tahun, yakni Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer.
Puan berharap, proses uji klinis berjalan lancar sehingga target pemberian vaksin pada awal 2022 bisa terlaksana.
Tidak lupa, ia meminta pemerintah menyiapkan berbagai sarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan vaksinasi bagi anak-anak usia 5-11 tahun sembari menunggu proses izin penggunaan vaksin.
Baca juga: Kejar Target Vaksinasi, Pemerintah Siapkan Strategi Sosial dan Vaksin Anak 5-11 Tahun
“Fasilitas kesehatan dan tenaga medis harus disiapkan sebaik-baiknya di seluruh daerah. Mengingat sasaran vaksin untuk anak-anak, tentunya treatment juga harus disesuaikan,” jelasnya.
Puan meyakini, jika vaksinasi anak berjalan lancar, dunia pendidikan nasional akan kembali normal. Apalagi, pemerintah mendorong satuan pendidikan di daerah dengan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-3 untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
“Pembelajaran tatap muka untuk semua satuan pendidikan mutlak dilakukan agar anak-anak sebagai generasi penerus tidak kehilangan kualitas pendidikan. Jika seluruh anak usia sekolah sudah divaksinasi, pembelajaran bisa kembali dilakukan di sekolah seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda,” harapnya.
Baca juga: IDAI: Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun Masih Dikaji
Di sisi lain, Puan mendorong pemerintah untuk mempercepat proses vaksinasi bagi kelompok remaja usia 12-17 tahun yang saat ini masih terus berjalan.
Pihak sekolah dan orangtua murid pun diminta ikut aktif memastikan anak-anak remaja sesegera mungkin mendapat vaksin Covid-19.
“Meski begitu, saya mengingatkan bahwa vaksin bukan satu-satunya jaminan bagi anak-anak terbebas dari Covid-19. Orangtua dan guru tetap harus memantau anak-anak agar disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes),” kata Puan.