KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR) Republik Indonesia (RI) Muhaimin Iskandar mengatakan, ada banyak jalur yang bisa digunakan anak muda untuk menyampaikan aspirasi.
Pertama, kata dia, menyampaikan aspirasi bisa dengan jalur secara resmi lewat lembaga atau electronic mail (email). Seperti diketahui setiap anggota memiliki email yang disediakan oleh kantor untuk menampung aspirasi.
“Bisa juga lewat surat tapi surat sudah nggak zaman. Sekarang email, bisa juga WhatsApp. Kalau sekarang bisa lewat video juga. Jadi sampaikan masalah-masalah di masyarakat, tuntutan di masyarakat. Nanti kami cek, penyelesaiannya seperti apa,” ucap legislator dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur (Jatim) VIII itu.
Adapun jalur kedua, kata Muhaimin, bisa datang langsung ke gedung DPR RI. Caranya adalah dengan mendaftar terlebih dahulu, setelah itu datang dan bertemu dengan anggota DPR menyampaikan apa yang menjadi tuntutan serta aspirasinya.
Baca juga: FinanSiap Diharapkan Tingkatkan Literasi Keuangan di Kalangan Anak Muda
"(Bisa datang) beberapa orang maupun kelompok, tetapi lebih bagus lagi diorganisir,” imbuh Muhaimin menjawab pertanyaan Iben tentang bagaimana anak muda menyampaikan aspirasi kepada DPRseperti dimuat laman dpr.go.id, Senin (25/10/2021).
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat live TikTok dengan influencer Benjamin Adhisurya atau yang dikenal TikTokers dengan nama Iben. Mereka live dengan topik perbincangan "potensi anak muda" yang disiarkan langsung di akun TikTok Iben, dari Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin.
Lebih lanjut Muhaimin atau yang akrab disapa Gus Muhaimin atau Cak Imin ini mengatakan jika semua pihak diperbolehkan datang ke kantor dewan
Dengan mendengarkan aspirasi, Gus Muhaimin mengungkapkan, DPR dapat menyelesaikan persoalan yang ada di tengah masyarakat.
Oleh karena itu, Cak Imin mengajak kaum muda berpartisipasi membangun Indonesia melalui pintu DPR. Sebab, banyak sekali persoalan negara yang membutuhkan tangan-tangan anak muda.
Baca juga: Cara Mencegah Osteoporosis bagi Anak Muda, Menurut Pakar Unair
“Pengalaman yang datang ke sini sampai pernah marah-marah. Artinya di daerah sana sudah tidak ada jalan keluar. Di perusahaannya, masalah buruh tidak ada jalan keluar. Tanah digusur oleh perusahaan, datang ke sini dengan penuh emosi,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Tak hanya itu, Gus Muhaimin pun mengaku pernah ada kelompok tani (kelota) dari Sumatera Utara (Sumut) yang datang ke Jakarta untuk mengadukan nasibnya kepada DPR akibat penggusuran tanah.
Masalah penggusuran tanah tersebut, kata dia, dibantu pula oleh DPR dan akhirnya persoalan itu bisa selesai.
“Awalnya mereka datang dengan jalan kaki, digerakkan oleh teman-teman Gerakan Kebangkitan (Gerbang) Tani dan Nelayan. Efektif jalan kaki ke sini, langsung kami sambut. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga ikut menyambut. Akhirnya tersampaikan dan tertangani. Bahkan, menteri turun tangan semua,” sebutnya.
Baca juga: Prabowo Janji Bangun Bank Tani dan Nelayan
Meski demikian, Gus Muhaimin mengingatkan, aspirasi yang disampaikan harus memprioritaskan kepentingan umum, terutama mengenai hal yang terkait dengan hak-hak rakyat.
“Meskipun yang pribadi juga tidak masalah, kami akan bantu. Akan tetapi kalau diputus pacar jangan ngadu ke sini ya hehehe..” canda Gus Muhaimin.
Selain lewat email dan datang langsung, ia mengatakan bahwa DPR juga menggunakan media sosial (medsos) untuk menjaring aspirasi masyarakat.
Dengan begitu, kata Muhaimin, kaum muda bisa menyampaikan tuntutan melalui akun-akun medsos milik DPR RI, dengan menyertakan hashtag #dprsuarapemuda dalam setiap komen maupun postingan.
Baca juga: TRUTH Social, Medsos Bikinan Trump, Akan Diluncurkan 2022
“Oh iya kami akan baca semua. Kami scroll juga tapi memang yang diprioritaskan bagian paling penting dulu. Staf-staf DPR juga review dan akan menyaring mana persoalan yang prioritas harus kami selesaikan. Jadi kirim saja kalau ada masalah nanti kami seleksi mana yang harus dibantu cepat, kami pasti akan bantu atasi,” ucapnya.
Selain menyampaikan tentang aspirasi, Gus Muhaimin juga mengajak kaum muda untuk bercita-cita menjadi anggota dewan.
Menurut Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) tersebut, banyaknya penduduk Indonesia yang berasal dari kelompok muda harus menjadi modal memajukan negara.
Baca juga: Semangat Persatuan, Senjata Tercanggih untuk Pertahanan Negara
“Jadi anggota DPR banyak yang kritik karena semua jenis orang berkumpul di sini. Itu wajar saja. Ada yang bilang gila karena peluang jadi anggota DPR itu tipis sekali. Akan tetapi kalau sudah terpilih memang puas,” kata Gus Muhaimin.
Ia menilai, saat ini mimpi anak muda tidak hanya sekadar menjadi dokter, pilot, atau profesi konvensional lainnya.
Menurutnya, anak muda masa kini punya cita-cita yang lebih inovatif, sehingga profesi anggota DPR bisa dijadikan sebagai salah satu referensi.
“Jangan ragu, jangan takut untuk menjadikan cita-cita karena jadi anggota DPR ini jalan tol,” imbuhnya.
Baca juga: Anggota DPR Minta Kebijakan Swab PCR Penumpang Pesawat Dikaji Ulang, Ini Alasannya
Jalan tol yang dimaksud adalah bagaimana anak muda bisa membawa perubahan bangsa ke arah yang lebih baik.
Sebab, kata Cak Imin, anak muda bisa banyak memperjuangkan kepentingan masyarakat jika menjadi anggota dewan.
“Yakin aja kalau mau jadi anggota DPR. Kayak Iben ini sudah punya modal, karena memiliki followers banyak. Salah satu syarat jadi anggota DPR itu populer, dikenal, dan dipilih,” ucapnya.
Mengenai syarat khusus untuk menjadi anggota dewan, Gus Muhaimin menyatakan, apapun background pendidikannya selama minimal strata satu (S1), anak muda bisa mencalonkan diri sebagai anggota DPR.
Baca juga: Ketua Komisi VIII DPR Minta Menag Hindari Pernyataan yang Kontraproduktif dan Bikin Gaduh
“Mumpung masih muda jangan nyesel tidak banyak berbuat baik, tidak banyak bermanfaat untuk orang lain, rakyat, dan masyarakat. Menteri-menteri itu harusnya orang muda semua. Kalau orang muda itu energik dan cepat,” sebutnya.
Gus Muhaimin mengatakan, anggota DPR apabila memungkinkan formasinya diganti orang yang lebih muda supaya memiliki semangat tinggi, kerja 24 jam dan selalu siap.
Dengan formasi baru, ia mengaku optimis, anggota DPR akan semakin maju karena anak muda memiliki energi besar, serta kekuatan untuk bekerja dengan waktu lebih panjang.
“Menjadi Anggota DPR akan membuat anak muda lebih produktif, termasuk dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat,” ujar Muhaimin.
Baca juga: Tanggapi Pernyataan Menag Yaqut, Pimpinan DPR: Kemenag untuk Semua Agama
Dalam kesempatan tersebut, Gus Muhaimin menyinggung soal Undang-undang (UU) Nomor 40 Tahun 2009 sebagai menjadi landasan untuk memajukan pemuda-pemudi Indonesia.
DPR RI, sebut dia, akan terus mendorong agar pemerintah memberikan banyak kemudahan untuk mendukung produktivitas kaum muda.
“Kami punya UU Kepemudaan yang dilahirkan untuk back up dan memberi ruang lebih untuk kaum muda dengan jumlah besar ini. Untuk itu, kaum muda Indonesia harus memanfaatkan peluang yang dibuat oleh negara,” tutur Gus Muhaimin.
Apabila diperlukan, lanjut dia, pemerintah harus keluarkan uang sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan kreativitas, inovasi, produktivitas, dan energi untuk mendidik kaum muda yang semakin unggul.
Baca juga: Mengapa Kini Kaum Muda Produktif Banyak Meninggal karena Covid-19?
Sebab, jumlah bonus penduduk muda di Indonesia akan melahirkan kekuatan ekonomi, produksi, daya saing, dan kekuatan pertahanan.
Gus Muhaimin mengatakan, banyak negara iri dengan Indonesia karena memiliki banyak penduduk dari kaum muda.
Ia bersyukur Indonesia memiliki bonus demografi yang akan membuat negara semakin maju.
“Banyak negara jumlah penduduk besar tapi tua-tua. Di negara-negara Amerika, Eropa, sekarang ekonomi mereka turun karena nggak ada orang muda. Jerman nangis-nangis cari tenaga kerja susah. Penduduknya kakek-kakek semua,” jelas Gus Muhaimin.
Baca juga: Bangun Rute Narkoba, Kartel Terkuat Meksiko Perluas “Kerajaan Kriminal” di Seluruh Amerika Latin
Oleh karenanya, ia meyakini, bahwa Indonesia akan jadi negara maju karena anak mudanya 52 persen. Hal ini merupakan jumlah yang menggairahkan.
Berbicara mengenai makna Sumpah Pemuda pada Kamis (28/10/2021) mendatang. Menurut Gus Muhaimin, peringatan itu diartikan dengan semangat persatuan, semangat untuk berubah ke arah yang lebih baik, dan semangat untuk membangun bangsa.
“Indonesia di tahun 2023 itu 52 persen kaum muda, itu luar biasa karena Indonesia akan lebih produktif asal anak mudanya positif. Semua sesuai kebutuhan untuk maju,” ujarnya.
Adapun untuk menunjang lahirnya anak muda yang positif, Gus Muhaimin mengatakan, pemerintah harus memperbanyak stimulus kepada kaum muda.
Stimulus tersebut, kata dia, mulai dari tambahan beasiswa di luar negeri maupun dalam negeri, hingga program pelatihan untuk keahlian-keahlian khusus.
“Jangan sampai ada anak muda di Indonesia yang nganggur. Di DPR saya terus dorong. Karena anak muda itu yang penting dipancing saja. Bantu juga asah skill, seperti membuat konten, handycraft, pertanian dan lainnya. Cukup setahun, kemudian kasih modal,” kata Gus Muhaimin.
Menurutnya, beasiswa dan pelatihan kemampuan khusus yang biayai negara adalah ibarat seperti negara berinvestasi untuk anak muda. Hasilnya pun dapat di panen dalam dua tahun oleh negara.
Baca juga: UI Terima Donasi Rp 50 Miliar untuk Beasiswa dari Dato Low Tuck Kwong
Selain dari peran negara, Gus Muhaimin mengungkapkan bahwa anak muda sudah harus lebih well prepared.
Ia berharap dana desa yang jumlahnya besar bisa dimanfaatkan untuk pembinaan kaum muda. Sebab, kemajuan bangsa juga datang dari daerah yang punya banyak potensi dari berbagai sektor kehidupan.
“Kami harus dorong agar anak muda bisa positif, produktif, dan kreatif. Misalnya, isi TikTok dengan semangat positif. Joget nggak apa-apa, joget itu produktif, sehat. Sadar olahraga kalau sudah tua itu rugi. Sadar olahraga sejak muda, jangan rebahan terus,” imbau Gus Muhaimin.
Menurutnya, negara membutuhkan semangat pemuda sehingga kaum muda diharapkan punya daya juang tinggi membangun bangsa.
Baca juga: Kaum Muda China Muak Mengejar Sukses dan Memilih Rebahan akibat Persaingan Ketat sejak Lahir
Oleh karena itu, Gus Muhaimin mendorong agar pemuda-pemudi Indonesia memupuk semangat nasionalisme serta kemanusiaan, dan mengesampingkan sikap individualistik.
“Anak muda harus kreatif. Semakin orang egois semakin cuma dapat di situ aja. Akan tetapi dengan mengutamakan kepentingan bersama, nantinya untuk kepentingan pribadi juga akan datang dengan sendirinya,” ungkapnya.
Gus Muhaimin berharap, kaum muda terus menanamkan rasa cinta Tanah Air.
Tak hanya itu, semangat Sumpah Pemuda harus menjadi pendorong kaum muda untuk mau mengabdi bagi negara lewat cara dan keahliannya masing-masing.
“Indonesia menunggu kaum muda untuk berkontribusi. Merah Putih menunggu Anda. Jangan lupa gapai cita-cita setinggi langit, dan yang hebat-hebat harus jadi anggota DPR,” ujar Gus Muhaimin.