KOMPAS.com – Anggota DPR Fadli Zon mengatakan Indonesia dan Korea Selatan akan melakukan sejumlah rencana kerja sama baru.
“Kami (parlemen) ada rencana membentuk Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Indonesia-Korea Selatan,” ujar Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP), Fadli Zon dalam keterangan tertulisnya (21/11/2019).
Pernyataan itu ia sampaikan usai menerima kunjungan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Chang-Beom Kim di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Namun, lanjut Fadli, friendship group tersebut saat ini masih belum terbentuk dan kemungkinan baru akan dibentuk bulan depan.
Baca juga: Fadli Zon: Pertahanan Kita Harus Bertumpu pada Rakyat yang Terlatih Bela Negara
“Nantinya, akan ada pula pembentukan grup kerja sama baru pada April 2020, bersamaan dengan agenda pemilu di Korsel tahun mendatang,” lanjut Fadli.
Pada pertemuan tersebut, ada pula pembahasan mengenai penyelenggaraan konferensi MIKTA (Kelompok negara Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia).
“(MIKTA) Ini bergiliran, kita pernah menyelenggarakannya tahun lalu. Tahun ini di Meksiko dan tahun depan akan berlangsung di Korea Selatan,” kata Fadli Zon.
Ia melanjutkan, pembahasan tersebut ditujukan agar pimpinan RI dapat hadir dalam pertemuan MIKTA tahun depan.
Setelah MIKTA, pembahasan selanjutnya adalah tentang Meeting Speakers of Parlementarians of Euroasian Countries (Euroasia).
Baca juga: Waketum Gerindra Fadli Zon Jadi Ketua BKSAP DPR
“Korsel bersama Rusia adalah inisiator pertemuan itu. Tahun depan, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan pertemuan multilateral antarnegara Eropa-Asia tersebut,” kata Fadli.
Anggota Komisi I DPR RI itu melanjutkan, pertemuan multilateral tersebut rencananya akan digelar di Bali sekitar Oktober 2020.
“Kami berharap ada 60-70 negara yang hadir sehingga pertemuan ini akan membuat satu langkah baru dalam diplomasi parlemen kita,” ujar Fadli.
Sementara itu, Fadli menilai hubungan kerja sama Indonesia dan Korsel sudah baik, bahkan mencapai tingkat strategic partnership.
Baca juga: Fadli Zon Sebut Debat antara Prabowo dan Politisi PDI-P karena Salah Paham
“Bukan hanya kerja sama pada bidang perdagangan saja, kerja sama pada pertahanan sudah terjalin ditandai dengan pembuatan kapal selam dan jet fighter ke depannya,” kata politisi partai Gerindra itu.
Investasi dan export Korsel di Indonesia juga ia nilai sudah sangat besar. Investasi selain jangka panjang, juga bukan sekadar trading.
“Investasi Korsel ada di foreign direct investment yang banyak menyerap tenaga kerja,” kata Fadli.