KOMPAS.com – Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mengatakan, permasalahan klasik bidang pertanian di Gorontalo harus diatasi dengan ekonomi kerakyatan koperasi.
“70 persen masyarakat Gorontalo merupakan petani. Mereka sering kali berhadapan dengan masalah klasik di bidang pertanian, seperti kelangkaan pupuk dan bibit saat musim tanam," kata Gobel, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Ia mengatakan, dengan menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui koperasi, bukan tidak mungkin ke depannya Gorontalo akan menjadi salah satu lumbung pangan nasional.
Wakil Ketua DPR RI ini yakin bahwa melalui koperasi Gorontalo dapat terbebas dari kemiskinan. Bahkan Gorontalo dapat membentuk industri pangan, baik padi maupun sayuran, dan menjadi lima besar kota termakmur di Indonesia.
Gobel mengatakan itu saat bertemu dengan masyarakat Gorontalo di Ruang Delegasi Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Baca juga: Teten Masduki Ditunjuk Jadi Menteri Koperasi dan UKM
“Saya minta, kita harus memulai, seperti apa yang sudah kita canangkan. Kita harus bekerja, serta merumuskan langkah-langkah apa yang harus kita lakukan ke depan. Membangun kawasan Gorontalo sebagai kawasan ekonomi pariwisata harus kita wujudkan bersama,” kata Gobel.
Gobel merasa koperasi dapat menjadi solusi dari masalah perekonomian di Gorontalo karena koperasi adalah penggerak ekonomi kerakyatan yang paling tepat untuk masyarakat.
Ia pun mengatakan, koperasi memiliki nilai-nilai mulia, seperti musyawawah untuk mufakat dan semangat gotong royong. Untuk itu, Ia ingin berupaya membangkitkan koperasi yang saat ini nilainya makin memudar.
“Tentu lewat koperasi, saya ingin dorong perekonomian. Karena koperasi itu merupakan penjabaran daripada ekonomi Pancasila juga,” kata Gobel.