KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menjelaskan, bonus demografi yang dimiliki Bangsa Indonesia harus dimaksimalkan, sebab jika tidak akan menjadi boomerang.
Maka dari itu, negeri ini perlu menerapkan proses edukasi terhadap para generasi pemuda dengan pendidikan, pelatihan, ketenagakerjaan, asuransi, dan kesehatan.
Proses edukasi tersebut, dipandang Fahri sangat krusial untuk segera dilakukan, supaya para generasi muda memiliki daya pikul yang tinggi. Sebab mereka bukan hanya jadi beban bagi keluarganya, tetapi juga negara terutama dalam meningkatkan perekonomian secara masif.
“Jika tidak dilakukan berbagai edukasi, maka yang terjadi adalah timbulnya pengangguran. Pengangguran adalah hal yang berbahaya bagi negara tidak saja dari sisi ekonomi tapi juga dari sisi sosial seperti potensi kriminalitas yang dapat meningkat,” tandas Fahri, seperti dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/9/2019).
Baca juga: Bonus Demografi, Modal Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Apalagi, sambung Fahri, dalam sekian tahun ke depan akan muncul adanya aging population . Hal ini merupakan antitesis terhadap bonus demografi, yaitu jumlah orang tua yang harus dipikul lebih banyak dibandingkan jumlah anak muda.
“Oleh karena itu, kita memerlukan arah baru, kita perlu fix-kan sistem kesejahteraan kita mulai dari pendidikan, pelatihan, ketenagakerjaan, asuransi, kesehatan dan sebagainya itu harus kita perbaiki," kata dia.
Untuk itu, Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) ini menegaskan, Bangsa Indonesia perlu cara baru dalam mengelola serta meningkatkan kesejahteraan secara lebih masif.
Baca juga: Potret Masa Depan Indonesia di Antara Pemilu 2019 dan Bonus Demografi
Fahri Hamzah sendiri mengatakan itu saat menjadi narasumber utama dalam peluncuran buku terbarunya yang berjudul ‘Arah Baru Kebijakan Kesejahteraan Indonesia’ di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Buku tersebut berisi tentang berbagai catatan kritis dari seorang Fahri Hamzah selama ia mengemban tugas sebagai Pimpinan DPR RI periode 2014-2019.
“Buku ini berisi tentang cara kita melakukan berbagai koreksi dan melihat peluang sektoral, seperti bagaimana melihat angka bonus demografi nasional sekarang yang bagus,” ujar Fahri
Turut hadir sebagai pembicara pada acara peluncuran buku tersebut, yaitu Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf (Fraksi Demokrat), Pakar Ekonomi Rizal Ramli, dan tokoh nasional Sandiaga Salahuddin Uno.