KOMPAS.com - Indonesia akan mengurangi emisi sebesar 29 persen pada 2030. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencapai target pengurangan emisi itu, Indonesia berupaya mengoptimalkan potensi energi terbarukan yang berlimpah, termasuk energi surya.
Sehubungan dengan hal tersebut, parlemen Indonesia saat ini sedang menyusun undang-undang energi terbarukan.
Selain itu, parlemen juga turut melakukan kunjungan ke Republik Ceko guna mempelajari pengembangan penggunaan energi terbarukan dan industrinya.
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Urusan Industri dan Pembangunan, Agus Hermanto yang memimpin kunjungan itu mengatakan dibutuhkan komitmen yang nyata dari negara untuk mengembangkan renewable energy.
Baca juga: Pemerintah Akan Manfaatkan Energi Terbarukan di Ibu Kota Baru
Apalagi, cadangan minyak bumi, batu bara, dan gas di Indonesia akan habis dalam kurun waktu 80 tahun ke depan.
“Pemerintah Indonesia, melalui presiden Jokowi sudah menandatangani Paris Agreement, di mana kita akan menggunakan 23 persen energi yang berasal dari energi terbarukan pada 2025," kata Agus melalui keterangan tertulis, Rabu (4/9/2019).
Sementara itu, Ketua Komisi VI DPR RI, Teguh Juwarno menjelaskan sudah saatnya Indonesia beralih menggunakan energi terbarukan demi kelangsungan dan masa depan bangsa.
"Jika kita ingin memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak dan cucu kita, maka reneweble energy adalah pilihan yang harus diambil," ujarnya.
Baca juga: DPR Tunda Pengesahan RUU Sumber Daya Air di Rapat Paripurna
Terpilihnya Republik Ceko, menurut Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha adalah karena pertimbangan Ceko berada di tengah-tengah masyarakat Eropa. Selain itu mereka menggunakan efisiensi tarif sehingga investor tidak akan merugi.
“Kami memilih Ceko karena di sini tidak terpisahkan dari masyarakat ekonomi Eropa, mereka mendedikasikan pengembangan dari energi baru terbarukan secara konsisten,” kata Satya Widya Yudha.
Selanjutnya, parlemen Indonesia akan mengundang perusahaan-perusahaan Ceko yang bergerak di bidang energi terbarukan untuk berinvestasi di Indonesia termasuk perusahaan DECCI.
Seperti diketahui, lanjut Satya, Indonesia adalah tempat yang baik untuk investasi. Saat ini, pemerintah Indonesia telah membuat kemajuan dalam agenda reformasi birokrasi dan pengembangan infrastruktur.
Tujuannya tak lain adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara dan mendukung pengembangan investasi asing parlemen Indonesia melalui transfer teknologi.