KOMPAS.com – Indonesia memiliki potensi besar dari sektor laut dan perikanan yang dapat menjadi penunjang bagi masa depan bangsa. Terlebih sebagai negara maritim, stok ikan negeri ini sangat melimpah.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, stok ikan nasional pada 2015 sebesar 7,3 juta ton. Angka ini meningkat pada 2016 menjadi 9,93 juta ton dan 12,541 juta ton pada 2017.
Karena potensi ikan yang melimpah, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Soesatyo mengimbau agar kekuatan itu digunakan sebaik-baiknya untuk mendukung pembangunan perikanan berkelanjutan di Indonesia.
Baca juga: Menteri Susi: Stok Ikan Indonesia Naik Jadi 12,5 Juta Ton
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut serta menjaga stok ikan terus meningkat, Bambang menjelaskan ada dua aspek yang perlu diperhatikan.
Pertama, yakni pengelolaan perikanan dengan menggambarkan tentang pemanfaatan perikanan yang lestari untuk pangan.
Kedua, menciptakan ekosistem laut yang sehat dan produktif dengan menggambarkan perlindungan dan konservasi perairan.
Bambang berharap, pembangunan berkelanjutan itu tidak hanya mencukupi kebutuhan konsumsi domestik saja.
Baca juga: Konsumsi Ikan Warga Jakarta Masih Sangat Rendah
“Akan tetapi, juga memiliki nilai tambah yang tinggi dan kompetitif karena dihasilkan dari sumber yang terjaga dan berkelanjutan," tutur dia saat menjadi pembicara di Seminar Nasional Road Map Pembangunan Perikanan Nasional 2020-2024, di Jakarta, Rabu (31/07/19).
Di sisi lain, Bambang mengingatkan, perubahan iklim yang terjadi saat ini turut mempengaruhi pembangunan berkelanjutan sektor perikanan dan kelautan.
Menurutnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (31/7/2019), ancaman perubahan iklim dan kenaikan suhu laut akan mempengaruhi arus migrasi ikan dan stok ikan.
"Peran pemerintah, akademisi, praktisi, riset dan sains sangat dibutuhkan untuk memberikan solusi dalam meminimalisir ancaman perubahan iklim tersebut. Kami memang tak bisa melawan alam, namun dapat menciptakan keseimbangan alam,” ucap Bambang.
Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Gurita dan Kepiting Jadi Buta
Dia juga berharap, pembangunan perikanan nasional dapat dikembangkan dengan mempertimbangkan kesehatan ekologi, meminimalkan gangguan yang menghambat keanekaragaman, struktur dan fungsi ekosistem.
Selain itu, sektor perikanan dapat dikelola dan dioperasikan secara adil dan bertanggung jawab, sesuai dengan hukum dan peraturan lokal, nasional dan internasional.
Dengan demikian, para nelayan lokal bisa diuntungkan karena hasil tangkapannya meningkat dan akhirnya berdampak pula pada pertumbuhan konsumsi ikan nasional.
“Saat ini produksi perikanan tangkap laut Indonesia mencapai 6,7 juta ton dengan konsumsi nasional 50,69 kg per kapita. Ke depan akan terus kita tingkatkan agar produksi mencapai 10 juta ton lebih dan konsumsi mencapai 90 kg per kapita,” pungkasnya.