KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menegaskan ke depan Anggota DPR harus lebih berani dan punya nyali untuk memperjuangan kebenaran.
"Jadi DPR kalau benar ya katakan bener dan diperjuangkan, sedangkan yang tidak benar dikatakan tidak benar," kata Utut dalam keterangan tertulisnya,
Hetifah sendiri mengatakan itu saat membuka Seminar Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) 2019 dengan tema “Parlemen Baru, DPR Baru” di Slipi, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Bukan hanya itu, Hetifah Sjaifudian menegaskan ke depannya ada banyak harapan yang muncul dari Anggota DPR RI terpilih. Beberapa di antaranya adalah soal produktivitas kerja dan keberpihakan yang jelas terhadap rakyat.
"Keduanya diharapkan dapat tercermin dalam kebijakan-kebijakan baik berupa legislasi maupun anggarannya," ucap dia.
Baca juga: Agar Efektif dan Efisien, DPR Dukung Reformasi Total Birokrasi
Maka dari itu, lanjut Hetifah Sjaifudian, mereka harus mempersiapkan dari diri baik secara mental dan kompetensi dasar. Pasalnya tugas utama Anggota DPR merupakan amanah dari Undang-Undang MD3.
"Di bagian ini partai politik harus bisa memberi masukan melalui program induction maupun pembekalan kepada anggotanya terpilih, baik tingkat pusat hingga di kabupaten dan kota," kata Hetifah Sjaifudian.
Tak cuma itu, kata dia, Partai juga bisa membuat program kerja sama dengan Lemhanas, atau dengan melibatkan berbagai pihak untuk mempersiapkan anggota DPR. Dengan demikain mereka bisa mendapat kepercayaan diri dan sudah tahu persis tupoksi menjadi Anggota Dewan.
Senada sengan hal tersebut, pengamat politik Gun Gun Heryanto yang hadir pula dalam seminar itu merekomendasikan 3 langkah strategis yang bisa diambil dalam waktu singkat.
Baca juga: DPR Dorong Latvia Kerja Sama untuk Kembangkan Pariwisata Indonesia
“Pertama, partai harus mem-plotting dan mengalokasikan nama-nama yang sesuai dengan background sesuai dibutuhan dalam Komisi dan Alat Kelengkapan Dewan di DPR.
Kedua, harus ada keseriusan dalam mengoptimalisasikan tenaga ahli yang melekat bersama Anggota DPR dengan profesional untuk menyuplai evidence-based.
Selanjutnya, memperkuat kerja kolaborasi dengan pola reciprocal dan partnership melalui lintas kementerian dan lembaga untuk memperkuat kinerja institusi DPR.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Utut Adianto yang hadir dalam seminar itu meminta agar humas antar kementerian dan lembaga saling berkoordinasi.
Langkah itu diperlukan agar nantinya tercipta pendekatan yang saling memahami, terutama tentang tugas-tugas anggota dewan.
"Dengan pemahaman yang baik inilah, sisi baik anggota dewan dapat dikemukakan sehingga berdampak pada citra positif Anggota Dewan yang baru terpilih," kata dia.
Lebih lanjut, Utut menganalogikan situasi yang sedang dialami oleh DPR RI sebagai turbulensi. Di satu sisi, Anggota DPR RI yang baru terpilih punya banyak keinginan positif untuk membantu rakyat semuanya.
Namun dalam perjalanannya malah terkadang tidak bisa membantu rakyat sama sekali. Pasalnya, sebagai pejabat publik, Anggota DPR RI kerap mengalami pressure dalam membuat banyak kebijakan.
Baca juga: DPR Terbuka Soal Penghilangan Kata "Penghinaan Agama" dalam RUU KUHP
“Harapan saya, nanti mereka masuk Lembaga Ketahanan Nasioonal (Lemhanas). Kalau perlu nanti ada pendidikan calon legislatif (caleg) untuk drilled mereka sampai titik yang memadai,” ujar Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Akuntabilitas Negara (BAKN) dan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) itu.
Sebagai informasi, semintar yang diselenggarakan hasil kerja sama Bagian Humas, Biro Pemberitaan Parlemen, Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI dengan Bakohumas ini digelar guna menyambut Anggota DPR RI masa periode 2019-2024.