KOMPAS.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menyerukan penolakan terhadap gagasan relokasi warga Palestina dari wilayah Gaza.
Hal tersebut dikatakan Puan dalam inagurasi pembukaan forum Konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau forum Uni Parlemen negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025) malam
"Kita harus menolak gagasan merelokasi rakyat Palestina dari wilayah Gaza. Gaza adalah milik rakyat Palestina. Gaza harus dibangun kembali tidak hanya dengan gedung dan tembok namun juga dengan harga diri, keadilan, dan harapan," ungkap Puan yang mendapat sambutan meriah dari delegasi PUIC dan anggota DPR RI.
Hadir dalam acara tersebut Presiden Prabowo Subianto, delegasi parlemen negara anggota OKI, negara observer dan anggota DPR RI.
Anggota DPR juga banyak yang menghadiri pembukaan Konferensi PUIC ke-19 di mana DPR bertindak sebagai tuan rumah.
“Kita berkumpul hari ini di bawah bayang-bayang situasi yang menyedihkan di Gaza yang menyentuh nilai kemanusiaan kita,” kata Puan Maharani dalam pidatonya, seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (15/5/2025).
Baca juga: Kata Gerindra soal Puan Tegas Tolak Relokasi Warga Gaza di Tengah Wacana Evakuasi Prabowo
Puan mengaku prihatin dengan kondisi kemanusiaan yang memburuk di Gaza. Pasalnya, masyarakat sipil menjadi korban perang, termasuk perempuan dan anak-anak yang mengalami kelaparan. Rumah sakit dan sekolah pun tak luput dari kehancuran.
"Kita harus dapat membantu dengan berbagai cara dan pengaruh yang kita miliki, untuk dapat mengakhiri situasi yang tidak berperikemanusiaan di Gaza," tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Dalam momen tersebut, Puan juga mendorong parlemen negara-negara yang tergabung dalam PUIC untuk meningkatkan advokasi internasional bagi pengakuan resmi negara Palestina.
"Parlemen harus mendorong lebih banyak negara di dunia untuk secara resmi mengakui negara Palestina," tutur Cucu Bung Karno itu.
Puan mengajak semua pihak untuk terus mendorong penyelesaian damai atas konflik berkepanjangan ini melalui two state solution atau solusi dua-negara.
Menurutnya, perjanjian antar dua negara ini menjadi solusi tepat menyelesaikan konflik di Palestina.
Komitmen dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina juga disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya di pembukaan Konferensi PUIC ke-19.
“Kalau kita lemah tidak mungkin kita bisa bantu Palestina, bahkan suara kita pun tidak akan didengar, suara kita didengar kalau kita bersatu dan kita kuat,” ujar Prabowo.
Forum PUIC ke-19 digelar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, sejak Senin (12/5/2025) dan ditutup pada Kamis (15/5/2025).
Dalam rangkaian acara sejak 12 Mei, sudah ada beberapa sesi pertemuan yang telah dilakukan pada forum PUIC ke-19 meski inagurasi baru dilakukan malam ini.
Sejumlah isu yang dibahas antara lain terkait Palestina dan minoritas Muslim, Dialog Peradaban dan Agama, Ekonomi dan Lingkungan, serta isu Hak Asasi Manusia, Perempuan dan Keluarga.
Konferensi PUIC ke-19 dihadiri oleh delegasi parlemen 37 negara anggota OKI. Total ada sekitar 500 anggota delegasi yang hadir, termasuk dari negara-negara observer.
Perhelatan Konferensi PUIC di DPR sekaligus menandai keketuaan Indonesia pada forum parlemen negara OKI tersebut. Puan kini resmi mengemban tugas sebagai Presiden PUIC ke-19 tahun 2025.
Di sela-sela perhelatan PUIC ke-19, Puan pun melakukan bilateral meeting dengan delegasi parlemen negara sahabat. Salah satunya dengan parlemen Palestina.
Pada pertemuan dengan Ketua Delegasi Parlemen Palestina untuk PUIC ke-19 Mohammad Moussa Subeih Zeidan itu, Puan kembali menegaskan dukungan untuk kemerdekaan Palestina.
Delegasi parlemen Palestina memberikan banyak apresiasi untuk Indonesia dan keluarga Sukarno atas dukungan bagi perjuangan kemerdekaan negara mereka.